Seringkali tugas akhir dibangku kuliah hanya menjadi laporan yang menumpuk di lemari. Alangkah baiknya jika sebuah karya ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) yang kita buat selama dibangku kuliah kita apresiasi dalam wujud buku. Namun ternyata mengubah karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) perlu tips khusus dalam penyajiannya.
Pertama anatomi buku, kita harus bisa melakukan penyesuaian anatomi buku. “Anatomi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam sebuah buku. Salah satu syarat buku dikatakan layak atau baik adalah jika buku tersebut memiliki anatomi lengkap, yaitu memiliki bagian-bagian buku seperti cover, preliminaries, text matter, dan postliminaries.”
Anatomi Buku: Preliminaries | Anatomi Buku: Bagian teks | Anatomi buku: Bagian akhir |
Halaman Prancis (Halaman terdepan setelah cover Halaman Judul UtamaHalaman hak ciptaHalaman persembahan Halaman ucapan terimakasihHalaman SambutanHalaman Kata PengantarHalaman prakartaHalaman daftar isiHalaman daftar tabel, daftar ilustrasi, daftar singkatan dan akronim | Didalamnya terdapat bab, subbab, hingga sub-subbab. Semua harus urut supaya memudahkan pembaca. Minimal 3 bab. | Bagian akhir ini memuat : Daftar pustakaGlosariumHalaman lampiranHalaman indeksTentang penulis |
Kedua penyesuaian penyajian, karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) menjadi buku tentunya perlu adanya perubahan. Berikut contoh perubahan penyajian yang bisa dijadikan contoh

Terdapat perbedaan penyajian sub bab antara karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) dan buku hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami tulisan secara ringkas dan padat dalam sebuah buku.
Ketiga penulisan ulang, merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan dalam mengubah naskah karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) menjadi buku yang mudah dipahami oleh pembaca. Penyajian karya tulis ilmiah lebih mengedepankan penggunaan kalimat tesis, premis dan hipotesis yang kuat serta minim subjektifitas serta sasarannya adalah seorang penguji atau sesame ilmuwan. Berbeda dengan penyajian buku, kita harus bisa mengubah karya tulis ilmiah menjadi bahasa yang sederhana, ringkas dan padat.
Terkadang penulis harus menggunakan pandangan subjektif terkait pengalaman dan latar belakang keilmuan. Hal penting yang harus dipahami bahwa dengan penyajian karya tulis ilmiah menjadi buku karena kita ingin karya yang kita ciptakan mampu dibaca oleh khalayak luas. Berikut contoh penulisan ulang yang harus dilakukan:

Keempat penerbitan buku, mengubah karya tulis ilmiah (Skripsi/Tesis/Disertasi) menjadi sebuah buku tentunya belum sah jika belum diterbitkan. Seorang penulis memiliki peranan yang besar ketika ia menghasilkan karya. Buku-buku yang ditulisnya jika diterbitkan akan dibaca oleh banyak orang dan mampu meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan, terlebih jika si penulis menemukan hal-hal baru yang belum pernah diulas sebelumnya.
Dengan cara menerbitkan buku, masyarakat, utamanya kalangan akademik dapat melaksanakan tanggung jawab moralnya untuk berbagi ilmu dan pengetahuan kepada orang lain. Sudah selayaknya mereka yang bergerak di dunia keilmuan mengamalkan ilmunya untuk membantu masyarakat luas mendapatkan pengetahuan baru, atau lebih baik lagi mengatasi persoalan dalam berbagai aspek kehidupan mereka. Segera terbitkan karya terbaikmu menjadi buku bersama Sintesia Institute.